KEHILANGAN WAKTU …..
Akhirnya saya ‘sempat’ update blog juga setelah sebelumnya seorang teman menanyakan kepada saya melalui media ‘chat’ (komunikasi untuk obrolan pendek), mengapa sudah lama tidak meng-update blog, apakah kehilangan inspirasi? Dan dengan singkat saya menjawab, “Kehilangan waktu.”
“Hilang kemana waktunya?”
Nah, untuk pertanyaan yang ini saya tidak dapat menjawabnya, karena saya sendiri tidak tahu kemana perginya waktu saya.
Time management, seringkali didefinisikan sebagai ilmu mengelola waktu, namun dalam prakteknya, seringkali kitalah yang dikelola oleh waktu.
Setiap orang punya waktu yang sama, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 4 atau 5 minggu per bulan, 12 bulan per tahun. Tetapi, mengapa ada yang merasa ‘pas’ jumlah waktunya, ada yang merasa ‘kelebihan’ namun ada juga yang merasa ‘kekurangan’. (saya katakan di sini kekurangan karena sebenarnya itu hanya perasaan si pelaku, karena jumlah waktunya toh sama saja)
Kalau mengutip Steven Covey dalam bukunya 7 Habits for Highly Effective People, habit ke-3 adalah "Putting First Things First" yang diartikan sebagai melakukan hal-hal terpenting terlebih dahulu dan melakukan hal-hal yang kurang penting setelahnya.
Lebih jauh, Covey menjelaskan, putting first things first, juga berarti menetapkan prioritas.
Bila Anda termasuk dalam kelompok orang yang selalu menetapkan prioritas, maka Anda akan melakukan hal-hal yang penting (important) tetapi tidak mendesak (urgent). Artinya, Anda melakukan hal-hal penting sesegera mungkin begitu Anda memiliki kesempatan melakukannya (misalnya mengerjakan PR sekolah atau PR kantor), namun tetap memiliki waktu untuk melakukan hal-hal lain (misalnya menonton TV atau main video game).
Namun, bila Anda seorang procrastinator, maka Anda akan menunggu sampai detik-detik terakhir (last minute) untuk bertindak, karena Anda sangat menyukai ‘ketergesaan’ ataupun ‘keterdesakan’, dan pada akhirnya, biasanya Anda akan melakukan hal yang mendesak (urgent) sekaligus penting (important) alias “last minute dot com” (istilah olok-olok yang biasa dipakai bila seseorang sudah terdesak tenggat waktu untuk melakukan hal yang penting, yang pada akhirnya menjadi urgent karena sudah tidak dapat ditunda penyelesaiannya).
~dalam kenyataannya ada tipe-tipe orang seperti ini, mereka bahkan mengatakan, kalau dalam keadaan tertekan (oleh waktu atau target), maka mereka merasa lebih cepat berpikir dan bertindak …benarkah?? ~
Bila Anda bukan termasuk kedua kategori di atas, maka kategori lain adalah “yes-man”.
Seorang “yes-man” hanya akan melakukan sesuatu karena diminta. Orang-orang dalam kategori ini melakukan hal-hal yang tidak penting, tetapi selalu urgent.
Dan kategori yang paling parah adalah ‘slacker’ atau ‘idler’. Orang-orang dalam kategori ini adalah mereka yang melakukan sesuatu tanpa pernah tahu alasannya. Mereka melakukan hal-hal yang tidak penting dan tidak urgent.
Nah, kembali ke ‘kehilangan waktu’ tadi, saya jadi mulai berpikir lagi, saya masuk kategori yang mana ya? Karena saya kadang-kadang merasa ‘kekurangan’ waktu.
Kalau prioritizer rasanya kok belum sempurna, proscastioner, sepertinya sering ketemu hal-hal seperti itu, ‘yes-man’, aduh! Atau jangan-jangan saya kadang-kadang jadi ‘idler’ juga?
Bagaimana dengan Anda?
Monday, May 31, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment