Pada 3 artikel saya sebelumnya, sebenarnya saya sedang membahas tentang improvement. Berpikir kreatif, berpikir positif dan melakukan yang enak atau yang benar berdasarkan pola Plan-Do-Check-Action (PDCA), adalah merupakan satu rangkaian.
Untuk memudahkan rangkaian antara satu dengan yang lain, saya beri nama saja seperti ini :
Introduction to Improvement - Berpikir kreatif, solusi dari masalah
Improvement 1 – Berpikir positif
Improvement 2 – Melakukan yang enak atau yang benar? (PDCA)
Dan rangkaian berikutnya adalah :
Improvement 3 – Proses berikutnya adalah customer kita’.
Ciptakan Rantai Manfaat (Proses berikutnya adalah customer kita)
"Tidak ada orang yang malas di dunia ini, yang ada hanya orang yang tidak tertarik pada visinya" demikian kata Anthony Robin.
Kengganan dan kemalasan hanya hadir ketika kita gagal menangkap tujuan dari setiap aktivitas yang kita lakukan.Tindakan manusia selalu didasari manfaat bagi dirinya atau disebut AMBAK (Apa Manfaat BagiKu). Setiap aktivitas yang kita lakukan mempunyai dampak. Dampak tersebut bekerja berantai menciptakan dampak-dampak lainnya. Bila dampak negatif yang kita hasilkan, maka akan terus berantai menghasilkan dampak negatif bagi aktivitas lainnya. Sebaliknya bila dampak positifi yang kita hasilkan, maka akan terus mengalir menghasilkan dampak positif bagi aktivitas lainnya
Kekurangan kita adalah kita sering melihat manfaat hanya pada lapisan pertama.
Kita yakin olah raga akan mengakibatkan sehat dan perbaikan stamina. Namun kita seringkali lupa memikirkannya, olah raga yang seperti apa yang membuat kita menjadi sehat. Manfaat akan diperoleh bila proses yang menyertainya juga memberikan manfaat yang berproses secara reaksi berantai menciptakan manfaat-manfaat lainnya.
Sadarkah kita bahwa olah raga dapat memberikan dampak pada prestasi anak-anak kita? Mari kita perhatikan proses berikut ini, dengan olah raga secara teratur kita mendapatkan manfaat kesehatan dan stamina yang prima, dengan stamina yang prima kita mampu bekerja secara optimal dan mencapai produktivitas yang tinggi, dengan produktivitas tinggi yang kita hasilkan akan mendukung prestasi dan karir kita, karir yang semakin baik akan memberikan penghasilan yang semakin baik pula, karir dan penghasilan yang baik membuat kita bahagia, kebahagiaan membuat hubungan kita dengan keluarga menjadi lebih harmonis, harmoni dalam keluarga mampu mendukung prestasi anak-anak kita.
(Note: rangkaian di atas adalah sebagai ilustrasi saja, karena saya yakin ada hal-hal yang secara non-material yang sangat menentukan kebahagiaan. Oleh karenanya, agar tidak menimbulkan pertentangan tentang makna ’bahagia’ dalam konteks ini, maka , saya batasi dalam konteks bahagia secara pemenuhan ’basic need’, sehingga tidak meluas ke makna yang secara harfiah susah diterjemahkan)
Semakin kita bisa melihat dampak positif kegiatan kita lebih dalam, semakin kita berusaha melakukan proses dengan benar sehingga dapat memberikan manfaat bagi proses berikutnya.
Namun, mengapa kita terus melakukan aktivitas-aktivitas yang memberikan dampak yang negatif bagi proses berikutnya? Seringkali kita terjebak pada aktivitas-aktivitas rutin yang merupakan kebiasaan kita, walaupun kita tahu bahwa hal itu salah. Karena hal itu mudah. Karena hal itu sudah jadi kebiasaan. Karena hal itu menyenangkan.
Sesuatu yang menyenangkan tidak selalu baik dan sesuatu yang tidak atau kurang menyenangkan boleh jadi membawa kebaikan bagi kita. Hampir semua kebiasaan kita selalu terbentuk dari hal-hal yang menyenangkan, karena kebiasaan selalu membutuhkan hasrat. Hal ini yang membuat tidak semua kebiasaan kita menghasilkan kebaikan. Tidak ada salahnya kita meninggalkan kebiasaan kita yang menghasilkan dampak negatif. Selain menghindari hasilnya, kita bisa melatih meningkatkan keahlian kita, mempertajam ketrampilan kita sehingga kita mampu menekan proses yang memberikan dampak negatif bagi proses selanjutnya.
Bila Anda menyadari bahwa proses berikutnya adalah customer Anda, maka hasilkanlah yang terbaik untuk proses berikutnya.
Tidak hanya terbatas di dunia kerja, dalam kehidupan sehari-hari pun, Anda dapat menerapkannya. Anda dapat mulai dengan memberikan hal yang terbaik bagi pasangan Anda, anak Anda, tetangga Anda, lingkungan Anda, dan seterusnya. Dan pada saatnya nanti Anda akan merasakan bahwa rantai manfaat itu akan kembali kepada Anda.
No comments:
Post a Comment