I LOVE EVERYDAY!
I don’t like, itu sudah biasa...
But I love Monday, baru luar biasa...
Jadi ingat status teman di FB-nya pas hari Senin, “Monday syndrome : doing nothing without thinking.”
Lucu. Dan kebanyakan orang, memaklumi kondisi tersebut. Hari Senin, seolah dinobatkan sebagai hari ‘paling tidak disukai’. Padahal hari kerja selalu dimulai dari hari Senin. Atau mungkin justru karena hari itu adalah hari pertama kerja, maka sah-sah saja mendaulat Senin sebagai hari yang menyebalkan karena membuat kita harus ‘mikir’ kembali , membuat kita harus bertemu lagi dengan target-target dan tenggat waktunya yang selama 2 hari ‘berhasil’ kita lupakan.
Tapi itulah, kita tidak dapat melewati hari lain tanpa melewati hari Senin terlebih dahulu, bukan?
Jadi, mau tidak mau, terimalah, hari Senin sebagai hari pertama yang mengawali aktivitas kita. Syndrom ini sudah bukan lagi milik satu-dua orang, tetapi sudah meng-global. Bahkan salah satu lagu ‘barat’ menuliskan dalam syair lagunya “Tell me why I don’t like Monday....I don’t like Monday.....I don’t like........”, artinya sudah sebegitu meresapnya hari Senin sebagai hari yang paling tidak disukai tadi.
Didukung lagi dengan kondisi yang ada di sekitar kita bila hari Senin datang, jalanan lebih macet daripada hari-hari lainnya, pekerjaan lebih padat, dan suasana hati lebih cepat terbawa emosi. Kenapa ya? Apa yang salah dengan hari Senin??
Tentu saja tidak ada yang salah dengan si ‘Senin’, yang salah adalah paradigma kita, persepsi kita, pola pikir kita dalam menyikapi hari Senin.
Sebaliknya, mengapa kita begitu menggilai hari Jum’at, sampai-sampai muncul istilah TGIF (Thanks God It’s Friday) yang berlaku global. Di Indonesia sendiri mungkin tidak terlalu berlaku nasional karena tidak semua sekolah atau kantor libur pada hari Sabtu, jadi mereka belum bisa mengatakan “Thanks God It’s Friday” karena besoknya masih harus bergulat dengan pekerjaan rutin mereka.
Bahkan hari Jum’at malam (Friday night) juga dideklarasikan oleh sebagian ABG (anak baru gede = remaja) sebagai hari gaul nasional (menurut istilah mereka). Tidak hanya ABG malah, para profesional muda pun secara sadar ataupun tidak sadar telah menetapkan hari Jum’at sebagai hari bergabung (awas salah baca berkabung). Karena pada hari itu, mereka merasa berhak atas pulang lebih larut karena tidak harus bangun pagi keesokan harinya.
Hari Jum’at juga identik dengan hari “bebas”. Banyak perusahaan yang menerapkan hari Jum’at sebagai hari ‘bebas’ seragam atau bebas kostum. Artinya, karyawan dibebaskan untuk mengenakan pakaian kerja yang ‘lebih santai’ dari biasanya tetapi tetap profesional. Atau menetapkan seragam ‘batik’ pada hari Jum’at, ada yang batiknya seragam, ada juga yang bebas....tetap identik dengan kebebasan.
Sama dengan hari Senin (walaupun berbeda nasib), hari Jum’at juga didukung oleh kondisi di sekitar kita. Selain jalanan yang macet terutama setelah jam kantor reguler (setelah jam 18.00WIB), maka dapat dipastikan, setiap Jum’at malam, tidak ada satu mal pun yang tidak penuh, dipadati oleh mereka yang mau ‘merayakan’ hari Jum’at malam.
Mengapa begitu ya?
Mungkin inilah yang harus kita ubah. Mestinya istilah TGIF berlaku juga untuk hari-hari yang lain. Ada TGIM (Thanks God It’s Monday), TGIT (Thanks God It’s Tuesday), TGIW (Thanks God It’s Wednesday),..............dan seterusnya. Karena setiap hari adalah hari yang patut kita syukuri. Setiap hari adalah hari baru yang selalu penuh berkah Allah bagi kita. Dan Allah telah membagi rizkinya di setiap hari yang ada. Tidak ada yang namanya “hari baik”, karena semua hari adalah baik, di dalam setiap ‘hari’ terkandung berkah Allah, dan setiap ‘hari’ bisa mendatangkan keberhasilan, tidak peduli apakah itu hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu ataupun Minggu.
Jadi, jika siklus hari kerja kita anti klimaks,
Saatnya berubah! Sekarang!
• Bersiap memulai hari sejak dari malam sebelumnya.
• Jika kita sanggup untuk bangun lebih pagi dari biasanya, mari kita lakukan!
• Bangun tidur, sempatkan sejenak untuk berdoa, mensyukuri hidup yang diberikan olehNya hari ini.
• Sarapan yang cukup membantu kita tetap berenergi sampai siang nanti
• Mengawali hari dengan tersenyum
• Apapun yang terjadi dengan hari ini, baik atau buruk, jangan mengeluh. Terima dan nikmati sebisa kita. Yakini bahwa di dalam setiap peristiwa selalu ada hikmahnya.
• Berdoa sebelum memulai aktivitas. Berdoa berarti berserah diri atas apa yang diberikanNya pada hari ini.
I LOVE EVERYDAY!
Monday, March 8, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment