Tuesday, March 23, 2010

Improvement 5 - Berbicara berdasarkan Data

Improvement 5 - Berbicara Berdasarkan Data

Masih tentang improvement.
Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada pertanyaan atau masalah yang membutuhkan jawaban atau respon dengan cepat. Saat kita merespon, terkadang ada fakta yang tertinggal. Hal itulah yang mengakibatkan jawaban seseorang baru bersifat BISA JADI atau MUNGKIN BENAR, tetapi BELUM TEPAT.

Lalu, bagaimana supaya bisa menjawab dengan TEPAT?
Data adalah langkah awal untuk mengambil keputusan. Melalui data seseorang dapat membuat pertimbangan. Data tersebut memperbanyak bukti yang dimiliki oleh seseorang untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akurat.
Penyelesaian masalah bukan hanya sekedar memberikan jawaban/ solusi atas permasalahan tersebut, namun juga harus didukung oleh data yang akurat sehingga solusi yang diberikan tepat dan tidak hanya berlaku untuk permasalahan yang sedang terjadi tetapi juga dapat menjadi acuan jika permasalahan yang sama muncul kembali.
Hindari menggunakan "feeling" dalam penyelesaian masalah, "Speak by Data" atau Anda akan terjebak dalam solusi-solusi yang hanya mampu menyelesaikan masalah sesaat....

Bagaimana Anda menyelesaikan masalah di bawah ini?

Seorang Bos besar, sebut saja namanya Joy, memiliki beberapa usaha, dan salah satunya adalah cafe.
Bos Joy tidak bisa berhenti dari kebiasaannya, yaitu merokok, dimanapun, bahkan di ruang kantornya sekalipun. Kebiasaan merokok ini membuat dia sering terbatuk-batuk. Tidak hanya saat di rumah, saat sedang bekerja pun dia sering terbatuk-batuk.
Selain merokok, kesukaan Bos Joy yang lain adalah memelihara burung. Banyak burung peliharaannya, salah satunya adalah burung beo berwarna hijau kebiru-biruan kesayangannya. Burung beo tersebut bisa berbicara dan suka menirukan pembicaraan orang atau suara apapun yang didengarnya. Bos Joy menempatkan burung beo itu di ruangan kantornya yang tidak ber-AC, dengan alasan untuk menemani dirinya saat bekerja.
Pada suatu ketika, burung yang paling disayangi tersebut batuk-batuk. Sudah dibawa ke dokter spesialis burung, tetapi tidak sembuh juga. Bahkan, ketika Bos Joy pergi ke luar negeri, ia sekalian mengajak burung beo-nya tersebut untuk berobat ke dokter di luar negeri. Tetapi hasilnya nihil! Burung beo tetap terbatuk-batuk.
Apakah solusi terbaik agar burung tersebut tidak batuk lagi?

Bagaimana Anda akan menjawab pertanyaan di atas?
Ingat! Jawaban Anda bukan sekedar jawaban, Anda harus punya data untuk mendukung jawaban Anda.

Ingat prinsip “BERBICARA BERDASARKAN DATA”.

Selamat mencoba!

No comments: