APA MOTIVASI ANDA?
Kalau saya tanyakan kepada Anda, apa motivasi Anda bekerja, pasti saya akan memperoleh jawaban yang beragam, bergantung pada usia Anda, status Anda, apakah single, double atau triple..., pekerjaan Anda sekarang pekerjaan yang ke berapa, dan sebagainya.
Kalau begitu saya akan mulai dari, saat Anda ‘fresh gradute’, pada saat Anda melamar di suatu perusahaan, maka mereka akan bertanya, “Mengapa Anda melamar di perusahaan ini?”
Maka biasanya jawaban Anda sebagai seorang ‘freshgradute’ adalah, “Mencari pengalaman.”
Dan Anda pun diterimalah.....
Setahun, dua tahun, bahkan mungkin tiga tahun, pengalaman sudah Anda peroleh, Anda pun pindah kerja. Saat melamar di perusahaan baru mereka menanyakan lagi, “Mengapa Anda melamar di perusahaan ini?”
Jawaban Anda bukan mencari pengalaman lagi kan? Mungkin kali ini Anda mulai mencari kompensasi yang lebih tinggi. Dan Anda diterima dengan kompensasi seperti yang Anda harapkan.
Setahun, dua tahun, tiga tahun, kemudian, Anda mencari pekerjaan baru lagi. Pertanyaan yang sama diajukan kepada Anda, “Mengapa Anda melamar di perusahaan ini?”
Pasti jawaban Anda bukan lagi kedua jawaban diatas. Mungkin kali ini, Anda mencari karir yang lebih baik, karena di perusahaan sebelumnya posisi Anda selama 3 tahun tidak ada tanda-tanda perubahan.
Mendapat karir yang bagus di perusahaan baru, setahun, dua tahun, tiga atau empat tahun kemudian, Anda mencari pekerjaan baru lagi. Masih pertanyaan sama yang diajukan, “Mengapa Anda melamar di perusahaan ini?”
Apa jabawan Anda kali ini? Mendapat pengalaman sudah, kompensasi yang sesuai sudah, karir sudah, apalagi?
Siklus ini akan terus berlangsung. Dan berdasarkan hasil survey, jawaban atas pertanyaan “Mengapa Anda melamar di perusahaan ini?” pada akhirnya akan memberikan informasi mengenai hal yang paling dicari atau yang paling penting bagi karyawan dalam bekerja, yaitu keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi atau work life/ personal balance, yang berdasarkan hasil survey ada 46.53% responden menyatakan demikian. Faktor lain adalah lingkungan kerja yang menyenangkan atau pleasant working environment, yang dinyatakan oleh 30.09% responden. (hasil survey Hay Consultant tahun 2005).
Lebih jauh dalam survey tersebut juga disampaikan, bahwa 89.35% responden menyatakan setuju atas pernyataan, “Saya yakin bahwa kontribusi saya dihargai oleh atasan saya”.
dan 78.47% responen setuju dengan pernyataan “Saya menunggu waktu dimana pekerjaan saya diakui dan memperoleh pengakuan.”
Artinya, akan sampai di suatu titik dimana Anda tidak lagi mencari bentuk tangible dari suatu pekerjaan, tetapi lebih kepada hal yang bersifat ‘sesuatu yang Anda rasakan’. Yang lebih bernilai dari sekedar kompensasi atau karir.
Contoh kecil misalnya, Anda yang terbiasa mempunyai hari kerja Senin sampai Jum’at, akan berpikir dua kali untuk menerima tawaran kerja baru dengan hari kerja Senin sampai Sabtu, karena Anda sudah terbiasa menikmati keseimbangan hidup Anda dengan meluangkan waktu hari Sabtu untuk keluarga, dan itu akan mempengaruhi pola hidup Anda, baik secara profesional maupun personal.
Jika Anda seorang karyawan, apapun motivasi Anda, pilihlah yang terbaik bagi Anda. Jangan mudah tergiur oleh hal-hal yang bersifat tangible, karena saya yakin motivasi tersebut tidak akan bertahan lama. Jika ‘tangible’ benefit yang Anda kejar, maka petualangan mencari kerja Anda tidak akan pernah berakhir. Saya tidak bermaksud menyamaratakan motivasi Anda dengan pencari kerja lainnya. Semua bergantung pada orientasi dan tujuan hidup Anda masing-masing tentunya. Namun saya yakin, tujuan Anda suatu saat akan bermuara pada faktor-faktor yang bersifat intangible tersebut.
Jika Anda seorang pemimpin, maka pastikanlah bahwa Anda adalah orang pertama yang memberi selamat kepada anak buah Anda atas prestasi mereka. Pertahankan mereka dan jangan biarkan mereka berpindah ke lain hati hanya karena tidak mendapatkan perhatian dan penghargaan dari Anda. Dan kalaupun akhirnya mereka pindah kerja, pastikan bahwa itu bukan karena Anda, ‘bos’nya...
Jika Anda seorang pimpinan puncak suatu organisasi (baca: perusahaan), maka pastikanlah organisasi Anda memiliki sistem penghargaan yang terstruktur yang mampu menilai kontribusi karyawan sesuai tingkatannya, dan pastikan Anda dan tim manajemen Anda mampu menciptakan iklim organisasi yang mendukung terciptanya lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan bagi karyawan Anda di semua tingkatan.
Monday, March 8, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment